Penalaran matematika adalah proses kemampuan berpikir logis dalam pembelajaran matematika. Berpikir logis bertujuan mengajak siswa untuk lebih aktif menyelesaikan suatu permasalahan yang difokuskan kepada kehidupan sehari-hari (kontekstual) yang disesuaikan dengan dengan tingkat kognitif siswa. Kemampuan penalaran atau kemampuan berpikir logis dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan dalam matematika, yaitu kemampuan pemahaman. Dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa diperlukan pengembangan materi pembelajaran matematika yang memfokuskan kepada aktivitas siswa. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan penalarann matematika adalah pendekatan matematika realistik. Pendekatan matematika realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah kontekstual, menggunakan model matematika, menggunakan konstribusi siswa, interaktivitas, dan terintegrasi dengan topik pembelajaran lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk penerapan pendekatan matematika realistik dalam meningkatkan penalaran siswa kelas V SDN Semper Barat 11 Pagi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD yang berjumlah 42 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Hasilnya observasi dianalisis secara deskriptif dan hasil skor tes didapat dicari rata-ratanya kemudian dihitung melalui kriteria gain yang dinormalisasikan, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi 2 siklus tindakan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 07, 08, 09, dan November 2011, dengan tujuan untuk menerapkan pendekatan matematika realistik pada luas bangun datar trapesium dan luas bangun datar trapesium. Selanjutnya siklus II dilaksanakan pada tanggal 14, 15, 16, dan 19 November 2011, dengan tujuan untuk menerapkan matematika realistik pada luas bangun datar layang-layang. Dalam setiap siklus, peneliti mengajak siswa memecahkan masalah realistik yang siswa melakukannya sendiri secara berkelompok. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus pertama maupun siklus kedua adalah membuat suatu pemodelan dari bangun datar trapesium maupun layang-layang yang dikaitkan dengan bangun datar lain yaitu bangun datar jajar genjang dan persegi panjang, diharapkan melalui pembuatan model bangun datar yang siswa lakukan secara berkelompok dapat terjadinya interaksi antara siswa dalam memecahkan masalah mengenai permasalahan realistik yang diberikan. Peningkatan penalaran matematika siswa dalam luas bangun datar trapesium maupun layang-layang dapat terlihat dari peningkatan hasil skor rata-rata yang dihitung melalui kriteria gain dinormalisasikan siswa kelas V yaitu sebesar 0,40, dan jika dimasukkan ke dalam kriteria keefektifitas pembelajaran termasuk kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan penalaran matematika siswa kelas V SDN Semper Barat 11 Pagi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan khususnya kepada guru sekolah dasar yang mengajar matematika bahwa sebaiknya menerapkan pendekatan matematika realistik sehingga pembelajaran menjadi lebih bermanfaat dan penalaran matematika siswa serta pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik. |