Investasi saham merupakan salah satu jenis investasi yang menguntungkan sekaligus berisiko tinggi, namun besarnya risiko dapat diminimalisasi melalui analisis pembentukan portofolio saham optimal dengan menggunakan metode Simple Criteria For Optimal Portfolio Selection (SCFOPS). Pada metode ini, saham-saham yang memiliki tingkat excess return to beta ratio yang lebih tinggi dari cut off rate-nya merupakan saham-saham yang layak dan dapat membentuk portofolio saham optimal. Skripsi ini meneliti bagaimana pembentukan portofolio saham optimal pada saham-saham yang termasuk di dalam indeks Kompas100. Adapun saham-saham indeks Kompas100 yang diteliti adalah saham-saham yang telah 5 kali secara berturut-turut masuk di dalam indeks kompas100 periode 1 Februari 2009-31 Juli 2011. Dari hasil penelitian, portofolio optimal yang terbentuk pada periode tersebut terdiri dari 12 saham yaitu saham GJTL, saham CPIN, saham MPPA, saham BMTR, saham MNCN, saham KBLF, saham GGRM, saham AKRA, saham ADRO, saham BYAN, saham UNVR, dan saham TBLA. Tingkat Imbal hasil harapan portofolio yang terbentuk sebesar 9,33781% per bulan lebih tinggi dari tingkat imbal hasil harapan portofolio pasar sebesar 4,02161% per bulan dan tingkat imbal hasil bebas risiko sebesar 0,56111% per bulan. Sedangkan tingkat risiko portofolio yang terbentuk sebesar 8,00395% per bulan lebih rendah dibandingkan tingkat risiko masing-masing saham per bulan. |