Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap konservatisme akuntansi (accounting conservatism), serta pengaruh good corporate governance dan konservatisme akuntansi (accounting conservatism) terhadap kualitas laba (earnings quality). Tata kelola perusahaan (good corporate governance) diwakili oleh dua proksi, yaitu proporsi dewan komisaris independen dan keberadaan komite audit. Pengukuran kualitas laba menggunakan discretionary accruals model The Modified Jones, sedangkan pengukuran konservatisme akuntansi menggunakan model Givoly dan Hayn. Penelitian ini menggunakan dua model penelitian. Dalam model penelitian pertama variabel good corporate governance menjadi variabel independen dan konservatisme akuntansi sebagai variabel dependen. Dalam model penelitian kedua good corporate governance dan konservatisme akuntansi sebagai variabel independen dan kualitas laba sebagai variabel dependen. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2008–2010. Jumlah sampel yang dijadikan data observasi untuk model penelitian pertama sebanyak 159 sampel, sedangkan untuk model penelitian kedua sebanyak 266 sampel. Pengujian hipotesis untuk kedua model penelitian menggunakan model persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan program bantuan SPSS versi 16.0. Hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian model penelitian pertama menunjukkan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi (accounting conservatism), sebaliknya komite audit berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi (accounting conservatism). Hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian model penelitian kedua menunjukkan bahwa komite audit dan konservatisme akuntansi (accounting conservatism) berpengaruh positif terhadap kualitas laba (earnings quality), sebaliknya dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan. |