Dewasa ini setiap perusahaan dituntut agar mampu bersaing dan menyesuaikan diri mengikuti perkembangan di dalam lingkungan bisnis yang semakin komplek, maka perusahaan perlu mengoptimalkan kinerjanya dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Perusahaan dapat menggunakan sistem pengukuran kinerja yang komprehensif, yang dikenal dengan nama Balanced Scorecard, yang menggunakan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Scorecard dapat digunakan untuk membangun suatu sistem manajemen yang baru, yaitu menuju pada organisasi yang berfokus pada strategi (Strategy-Focused Organization). Tujuan penelitian adalah menganalisis pengukuran kinerja yang telah dilakukan perusahaan, menganalisis kinerja nonkeuangan perusahaan dengan metode Balanced Scorecard, dan mengetahui penerapan Strategy-Focused Organization. Objek penelitian adalah PT Pertamina EP (PEP) berdasarkan data perusahaan tahun 2010. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengukuran kinerja PEP secara keseluruhan dengan menggunakan indikator tingkat kesehatan perusahaan, yang terdiri dari aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi, termasuk dalam kategori SEHAT A. Kinerja keuangan termasuk dalam kategori sehat. Hal ini didukung oleh pencapaian ROE, ROI, rasio lancar, dan hari perputaran persediaan yang memiliki bobot nilai maksimal. Kinerja operasional termasuk dalam kategori tumbuh tinggi. PEP memiliki pertumbuhan produktivitas dan pertumbuhan daya saing yang baik. Kinerja administrasi termasuk dalam kategori tertib. PEP mampu menyampaikan laporan sesuai dengan target waktu yang harus dicapai dan dipenuhi sesuai dengan standar dan kebijakan perusahaan.Dilihat dari masing-masing perspektif nonkeuangan yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja perusahaan juga termasuk dalam kategori baik. PEP berhasil menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggannya. PEP telah membuat perencanaan dan melakukan berbagai program inovasi secara berkesinambungan, kegiatan operasional yang efektif dan efisien, serta layanan purna jual yang memuaskan. Selain itu, PEP memiliki karyawan dengan produktivitas kerja yang tinggi, sistem informasi yang memadai, serta prosedur dan kebijakan yang senantiasa memotivasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan hasil analisis, Strategy-Focused Organization dapat diwujudkan di PEP, salah satunya dengan melakukan suatu proses pengembangan strategi, monitoring dan evaluasi pencapaian KPI yang dilakukan setiap triwulan bersamaan dengan dilakukannya evaluasi kinerja dalam menciptakan suatu sistem umpan balik. PEP perlu lebih disiplin dalam melakukan penagihan piutang untuk mengurangi risiko kemungkinan tertunda atau bahkan tidak tertagihnya piutang sehingga operasional perusahaan dapat berjalan denganlebih lancar |