Salah satu masalah yang dihadapi perusahaan saat ini dalam mengembangkan dan memperluas usahanya adalah keterbatasan dana. Hal tersebut karena dana yang dibutuhkan sangat besar dan banyaknya kendala yang ditemui perusahaan untuk memperoleh pinjaman bank. Oleh karena itu, muncul lembaga keuangan non-bank, salah satunya adalah perusahaan leasing. Dari banyaknya alternatif pembiayaan untuk pengadaan barang modal, penulis membandingkan dampak leasing dan pinjaman bank untuk mengetahui apakah keputusan manajemen dalam mengambil alternative dengan pinjaman leasing telah tepat terhadap laporan neraca dan laporan laba-rugi perusahaan. Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa pada akhir masa leasing perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar Rp 589.800.200,-. Apabila menggunakan alternatif pinjaman bank, perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar Rp 566.029.574,-. Dengan demikian, keputusan perusahaan dinilai kurang tepat. |