Penerimaan diri adalah gambaran positif individu terhadap kualitas, bakat, potensi, kemampuan, keterbatasan, kekuatan dan kelemahan mengenai diri sendiri, sehingga individu tersebut dapat menerima segala kekuatan dan kelemahan diri. Kepercayaan diri merupakan kondisi mental atau psikologis diri individu yang memberi keyakinan pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan, suatu sikap positif individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan atau situasi yang sedang dihadapinya yang dapat dicapai melalui proses belajar dan pembiasaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan diri remaja Panti Asuhan Vincentius Putri, untuk mengetahui kepercayaan diri remaja Panti Asuhan Vincentius Putri, dan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dan kepercayaan diri remaja Panti Asuhan Vincentius Putri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Subjek penelitian adalah remaja yang tinggal di Panti Asuhan Vincentius berjumlah 55 orang. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan skala penilaian. Hasil ujicoba instrumen penerimaan diri menunjukkan 56 pernyataan valid dari 60 pernyataan dengan reliabilitas 0.94, dan kepercayaan diri terdiri atas 41 pernyataan valid dari 42 pernyataan dengan reliabilitas 0.92. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerimaan diri sebagian besar remaja yang tinggal di Panti Asuhan Vincentius Putri berada pada kategori tinggi, tingkat kepercayaan diri mereka sebagian besar berada pada kategori sedang, dan adanya korelasi yang positif antara penerimaan diri dengan kepercayaan diri sebesar 0.75 pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan kepercayaan diri. Saran penelitian ini, kepada guru Bimbingan dan Konseling agar membimbing siswa memiliki penilaian positif terhadap dirinya, dan memberi kesempatan mengaktualisasikan diri, sehingga siswa dapat memperoleh pencapaian kepercayaan diri yang tinggi pula. Bentuk kegiatan yang dilakukan dapat melalui konseling individual dan kelompok dengan tujuan untuk mendengarkan keluhan perasaan dan pikiran yang menghambat proses pengembangan diri. Kepada pengasuh agar membantu siswa mempertahankan kemampuan mereka dalam menerima diri dan meningkatkan kepercayaan diri melalui kegiatan keseharian, diupayakan untuk tidak memberi label/stigma negatif karena dapat menurunkan tingkat penerimaan diri dan kepercayaan diri mereka, tetapi menjadi motivator bagi mereka dalam mengembangkan diri sehingga dapat berelasi dan bersosialisasi dengan baik. Kepada Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memberikan informasi kepada mahasiswa program studi Bimbingan dan Koseling yang akan melakukan praktikum di Panti asuhan Vincentius Putri untuk dapat menciptakan kegiatan yang mengembangkan dan meningkatkan penerimaan diri dan kepercayaan diri remaja. |