| Remaja berarti masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki usia dewasa. Penyesuaian sosial dapat diartikan kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang lain dan kelompok di sekitarnya dengan cara mematuhi norma-norma dan peraturan kemasyarakatan. Penyesuaian sosial yang baik pada usia remaja akan sangat terasa manfaatnya pada saat individu memasuki perguruan tinggi, dunia kerja dan lingkungan masyarakat pada saat individu sudah berkeluarga. Namun pada kenyataannya pada usia remaja banyak sekali distorsi-distorsi yang menghambat penyesuaian sosial. Berdasarkan hal ini lah perlu diketahui tentang kemampuan penyesuaian sosial, dengan harapan dari hasil penelitian ini dapat membantu remaja melewati masa krisisnya dengan melakukan pendampingan yang tepat dari pihak keluarga pada saat di rumah dan guru pembimbing pada saat di sekolah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang dapat memberikan hasil berupa pembahasan kemampuan penyesuaian sosial kelas X SMK Cinta Kasih Tzu Chi. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMK Cinta Kasih Tzu Chi sebanyak 92 orang siswa. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen skala penilaian dengan lima alternatif pilihan jawaban yaitu; selalu, sering, kadang, jarang dan tidak pernah. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil siswa-siswi kelas X SMK Cinta Kasih Tzu Chi memiliki penyesuaian diri yang rendah dengan frekuensi 48 orang siswa dengan persentase sebesar 80%. Merujuk pada hasil penelitian, disarankan guru BK dapat membuat program pengembangan diri (soft skill) kepada siswa-siswi kelas X SMK Cinta Kasih Tzu Chi. Program tersebut dapat berupa pelatihan tentang kerja sama dalam tim, konseling individu terhadap siswa yang mengalami hambatan penyesuaian sosial, konseling kelompok terhadap beberapa siswa yang mengalami permasalahan hambatan penyesuaian sosial. |