Penelitian komunikasi lebih banyak difokuskan pada komunikasi formal. Dari penelusuran yang penulis lakukan, penelitian tentang komunikasi informal selalu dikaitkan dengan komunikasi formal. Oleh sebab itulah, penelitian ini dilakukan dengan lebih memfokuskan diri pada komunikasi informal. Alasan lain, penelitian ini lebih difokuskan pada komunikasi informal karena perusahaan tempat penelitian dilakukan merupakan perusahan yang sedang tumbuh. Dalam perusahaan yang sedang tumbuh, berdasarkan observasi, terlihat komunikasi informal masih cukup banyak dilaksanakan walaupun untuk hal-hal yang seharusnya bersifat formal. Penelitian ini bertujuan menggambarkan penerapan komunikasi informal di PT. Citra Absorbsi Sukses Mandiri, serta menggambarkan kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Lebih lanjut, penelitian ini juga ingin melihat hubungan penerapan komunikasi informal dengan kinerja.Definisi komunikasi informal dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Maharuddin Pangewa, dimana komunikasi informal didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran serta bentuk atau isi yang tidak resmi. Sedangkan kinerja dapat diukur menurut beberapa ahli, namun dalam penelitian ini penulis mengacu pada pendapat Mathis dan Jackson dimana pengukuran kinerja didasarkan pada lima hal, yaitu kualitas, kuantitas, jangka waktu, kehadiran, dan kerja sama. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data secara kuantitatif. Besaran sampel diketahui dengan menggunakan rumus Slovin, yang dalam penelitian ini ditemukan besaran sampel sebanyak 52 responden dari total jumlah populasi, yang kemudian teknik penarikan sample menggunakan simple random sampling, dimana setiap item maupun orang yang berada dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat. Penggunaan komunikasi informal diukur dengan 14 item, sedang kinerja karyawan dengan 20 item. Sebelum melakukan pengukuran korelasi Pearson, penulis melakukan uji coba alat ukur dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan penerapan komunikasi informal yang dilakukan PT. Citra Absorbsi Sukses Mandiri secara umum memperoleh skor menengah tinggi, sedangkan kinerja karyawan secara umum memperoleh skor tinggi, serta komunikasi informal memiliki hubungan dengan kinerja karyawan yang bersifat positif namun tidak kuat. |