Perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa logistik umumnya memiliki aset berupa aset tetap yang nilainya jauh lebih besar dibanding jenis usaha jasa lainnya. Oleh karena itu penulis merasa perlu meninjau kesesuaian penerapan metode penyusutan aset tetap yang digunakan PT AMAN LOGISTIK. Metode penyusutan yang digunakan oleh PT AMAN LOGISTIK yaitu metode garis lurus (straight line method). Dalam penelitian ini penulis akan membandingkan pengaruh yang ditimbulkan terhadap laba perusahaan apabila perhitungan beban penyusutan menggunakan metode jumlah angka tahun (sum of the years digits method) dan metode saldo menurun ganda (double declining balance method). Dari hasil analisis dan pembahasan, terlihat bahwa beban penyusutan terbesar tahun 2009 diperoleh dengan menggunakan metode garis lurus yaitu Rp 1.547.966.899,- dan yang terendah diperoleh dengan menggunakan metode saldo menurun ganda yaitu Rp 1.170.959.543,-. Sementara tingkat perputaran mesin dan peralatan dengan menggunakan metode garis lurus, metode jumlah angka tahun dan metode saldo menurun ganda berturut-turut adalah 1,41, 1,57 dan 1,55. Perbedaan hasil yang didapat disebabkan oleh penerapan metode penyusutan aset tetap yang berbeda dan pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat laba. Karena itu perlu pertimbangan yang baik dalam menentukan metode penyusutan aset tetap yang paling tetap bagi perusahaan |