Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan model arus kas metode langsung dan tidak langsung dalam memprediksi arus kas masa depan. Penelitian ini membentuk model prediksi arus kas yang melibatkan penggunaan arus kas masuk dari aktivitas operasi, arus kas keluar dari aktivitas operasi, laba bersih, dan akrual. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode tahun 2006-2009.Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling.Jumlah sampel sebanyak 54 perusahaan. Alat analisis yangdigunakan yaitu analisis regresi linier berganda untuk pembentukan model arus kas masa depan, kemudian diuji asumsi dan signifikansinya.Uji normalitas kembali dilakukan untuk Absolute Percentage Error yang kemudian berlanjut ke pengujian hipotesis dengan Wilcoxon Signed Rank Test untuk uji non-parametrik yang dikarenakan tidak normalnya data APE tersebut. Dalam pengambilan keputusan akan metode arus kas mana yang lebih akurat dalam memprediksi arus kas operasi masa depan, peneliti melihat hasil uji APE yang berada pada taraf signifikan ??: 0,05 diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,010. Oleh karena itu, model dengan komponen arus kas operasi metode langsung lebih akurat dibandingkan dengan model arus kas operasi tidak langsung dalam memprediksi arus kas dimasa depan. Hal ini berarti metode langsung menyediakan informasi yang lebih baik dalam memprediksi arus kas masa depan dibandingkan metode tidak langsung. |