Anda belum login :: 27 Nov 2024 07:51 WIB
Detail
ArtikelPenilaian Harga Saham dengan Price Earning Ratio (PER): Studi Kasus Pada Saham Industri Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia  
Oleh: Nazwirman
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Makara Seri Sosial Humaniora vol. 12 no. 2 (Dec. 2008), page 98-106.
Topik: price earning ratio; bond; deposit
Fulltext: 184-368-1-SM_Pas.pdf (112.31KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM66.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelInvestasi pasar modal memberikan earning yang lebih tinggi dibandingkan dengan menyimpan uang uang di bank misalnya dalam bentuk deposito yang rata-rata hanya 6 persen per tahun. Namun demikian investor harus juga jeli dalam menganalisis dalam pembelian sahamnya. Dengan menggunakan salah satu teknik analisis saham metode Price Earning Ratio (PER), maka investor akan mudah mendapatkan mengenai saham mana yang harus mereka beli. Metode Price Earning Ratio dalam menganalisis saham perusahaan industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia menggunakan tiga alternatif (k*= 11%, k*= 16%, dan k*= 21%). Dari 15 perusahaan yang listing hanya ada 6 perusahaan yang konsisten memberikan dividen kepada investornya setiap tahun. Saham perusahaan yang layak dibeli hanya saham satu perusahaan karena pada tiga alternatif tersebut PER < PER* yang berarti tingkat earning dari saham tersebut lebih tinggi dari 11%, 16% atau 21% dan harga dari saham tersebut murah. Saham perusahaan yang lain tidak layak dibeli ada 5 perusahaan, tetapi layak untuk dijual oleh investor, karena pada tiga alternatif tersebut PER>PER* yang berarti tingkat keuntungan dari saham tersebut lebih kecil dari 11%, 16% atau 21%.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)