Siswa - siswi memiliki karakter yang berbeda di dalam kelas. Dengan karakter yang berbeda, maka siswa dapat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Penyesuaian diri setiap siswa menimbulkan tingkah laku sosial yang berbeda. Tingkah laku sosial adalah kemampuan berperilaku seseorang sehubungan dengan kematangan dalam hubungan sosial. Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan guru atau teman bermainnya, anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosialnya. Sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas tidak hanya penjelasan mengenai materi, tetapi dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi kehidupan siswa dalam lingkungan sehari-hari. Tujuan penelitian adalah mengetahui bentuk-bentuk tingkah laku sosial anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan pembangkangan, agresi, berselisih dan kerja sama. Subjek penelitian ini adalah dua siswa kelas 4 SD Lia Stephanie. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah bentuk-bentuk tingkah laku sosial pada kedua subjek lebih sering muncul adalah tingkah laku agresi. Tingkah laku agresi ini terjadi pada saat subjek merasa tersinggung/terganggu oleh teman, subjek membalas dengan tindakan agresi seperti memukul, mencubit, marah-marah, menendang atau menggigit. Sedangkan kedua subjek bertingkah laku pembangkangan apabila subjek kurang paham pada materi pelajaran. Untuk tingkah laku kerja sama, pada dasamya teman sebaya ingin kerja sama jika kedua subjek paham akan tugasnya. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk membaca dan menyikapi tingkah laku sosial anak berkebutuhan khusu di dalam kelas. Sehingga setiap siswa di dalam kelas dapat memiliki hubungan sosial dan tingkah laku sosial yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat dan lingkungan. |