Perekonomian global yang berkembang tanpa batas membuat arus barang dan jasa bergerak bebas. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis semakin ketat. Indonesia adalah salah satu negara yang aktif dalam perdagangan internasional. Salah satu komoditas ekspor yang dimiliki Indonesia untuk dijual ke pasar internasional adalah industri mesin food processing. Hal tersebut harus didukung sebaik mungkin untuk memperlihatkan ke dunia tentang kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki oleh Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat dalam ekspor mesin food processing ke internasional membuat perusahaan harus bekerja dua kali lebih berat dari sebelumnya untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya dan supaya mampu bersaing. Perusahaan yang berorientasi ekspor harus memiliki penerapan strategi yang tepat, penentuan keputusan, pengetahuan yang baik tentang kebutuhan pasar tujuan, pemasaran, dan produk yang dijual dipengaruhi oleh strategi dalam kegiatan ekspornya. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor mesin food processing adalah PT. Sugitama Intiarto yang menempatkan Thailand sebagai pasar potensial dan terbesar. Dalam penerapan strategi bersaing dalam perusahaan secara keseluruhan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal. Di lingkungan eksternal terdapat lingkungan industri yang terdiri dari 5 kekuatan yang dapat mempengaruhi perusahaan, yaitu pendatang baru, pesaing, produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. Lingkungan eksternal ini akan memberikan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Sedangkan, lingkungan internal perusahaan merupakan aktivitas yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang dapat menjadikan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Lingkungan eksternal dan internal sangat penting karena dapat mempengaruhi perusahaan dalam menetukan visi dan misinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bersaing apa yang diterapkan dan mengetahui sejauh mana efektivitas strategi yang digunakan oleh PT. Sugitama Intiarto. Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan ke PT. Sugitama Intiarto di Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data primer didapatkan melalui wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait, dan data sekunder merupakan data tertulis seperti data penjualan dan data-data yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang didapat dari PT. Sugitama yang kemudian diolah secara kualitatif. Melalui wawancara, penulis dapat mengetahui bahwa strategi yang diterapkan oleh PT. Sugitama Intiarto adalah strategi diferensiasi, yang dimana perusahaan mereka memproduksi mesin food processing yang mempunyai keunikan tersendiri yang perusahaan lain belum tentu punya. Efektivitas strategi bersaing diukur berdasarkan pencapaian misi yang berupa kenaikan ekspor diatas 50% per tahun. Penulis membandingan PT. Sugitama Intiarto dengan PT. KSM yang merupakan pesaing terdekat PT. Sugitama Intiarto dari bisnis mesin food processing ini. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa strategi diferensiasi yang diterapkan oleh PT. Sugitama Intiarto terbukti mampu meningkatkan penjualan ekspor sebesar 74,8% dengan total penjualan 870000US$. Sedangkan KSM menetapkan strategi keunggulan biaya menyeluruh mengalami kenaikan 31,2% dengan total penjualan 685000US$. Penulis melakukan perbandingan selama 3 tahun dari tahun 2009 sampai 2011. Dan dapat dikatakan bahwa penerapan strategi diferensiasi PT. Sugitama Intiarto efektif. |