Anda belum login :: 22 Nov 2024 22:59 WIB
Detail
BukuAnalisa Hubungan Kepuasan Kerja Karyawan dengan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Store Starbucks Coffee Grand Indonesia I – Jakarta
Bibliografi
Author: DEWI, CARISSA ; Cahayani, Ati (Advisor)
Topik: Kepuasan Kerja Karyawan; Produktivitas Kerja Karyawan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Administrasi Bisnis - Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2011    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Carissa Dewi's Undergraduate Theses.pdf (522.32KB; 205 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FIAN-1690
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat apakah ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan di Starbucks Grand Indonesia I. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan serta hubungannya dengan produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sensus sehingga tidak menggunakan hipotesis penelitian.
Alat yang dipakai untuk meneliti adalah kuesioner yang disebarkan kepada 20 responden. Dalam analisa data, penulis menggunakan dua analisa yaitu analisa deskriptif dan analisa korelasi Rank Spearman.
Metode pengukuran kepuasan kerja menggunakan faktor kepuasan kerja dari Fred Luthans. Sedangkan untuk metode pengukuran produktivitas kerja menggunakan definisi dari Keith Davis. Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja tersebut, digunakan analisa korelasi Rank Spearman.
Penelitian di Starbucks Coffee Grand Indonesia I ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu rata – rata kepuasan kerja barista Starbucks Grand Indonesia I adalah tinggi yakni 55%. Dan hasil pengukuran rata – rata produktivitas kerjanya adalah tinggi dan sangat tinggi yakni 50% dan 50%.
Namun, berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Starbucks Coffee Grand Indonesia I, rata – rata produktivitas kerja barista adalah rendah untuk barista paruh waktu dan tinggi untuk barista purna waktu. Barista paruh waktu dikatakan rendah karena faktor waktu, yakni jam kerja yang terbatas karena sebagian besar barista paruh waktu masih kuliah dan hanya untuk mengisi waktu luang dan tidak ada keterikatan dengan perusahaan (hanya sebagai pengganti atau back up) sehingga kurang efektif dalam mencapai target.
Selain itu, tidak adanya motivasi untuk mencapai target seperti pemberian insentif bila mencapai target atau pemberian uang makan. Berbeda dengan barista paruh waktu, barista purna waktu dikatakan tinggi produktivitasnya karena jam kerja yang terikat sehingga lebih ekektif dan mencapai target. Korelasi antara kepuasan kerja dengan produktivitas barista secara keseluruhan adalah rendah yakni rs = 0,453. Hubungan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja pada barista purna waktu menunjukkan hubungan yang kuat dan positif (rs = 0,718), sedangkan pada barista paruh waktu menunjukkan hubungan yang sangat rendah dan positif (rs = 0,017). Hubungan yang rendah pada barista paruh waktu dikarenakan adanya beberapa barista yang lama bekerjanya kurang dari satu tahun yakni rs = -0.400, sehingga belum memiliki pola dalam ke dua varibel tersebut. Sedangkan untuk barista yang lama bekerjanya sudah lebih dari satu tahun, korelasinya adalah rs = 0,971.
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivtias adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan melalui faktor – faktor kepuasan kerja yakni pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan untuk berkembang, pengawasan, rekan kerja, dan kondisi kerja.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)