Kegiatan utama dari perusahaan dagang ialah membeli barang dagangan dan menjualnya kembali kepada konsumen. Sebagai objek penelitian adalah PT Istana Kebon Jeruk yang bergerak dalam bidang penjualan, pemasaran dan layanan purna jual kendaraan roda empat merk Honda. PT Istana kebon jeruk menggunakan sistem perpetual untuk mencatat persediaannya sehingga mutasi persediaan ketika terjadi transaksi pembelian dan penjualan dapat selalu diketahui. PT Istana Kebon Jeruk menilai persediaan barang dagangnya dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO), yaitu dengan menjual persediaan yang pertama kali dibeli terlebih dahulu sehingga saldo persediaan barang dagang akhir umumnya berasal dari persediaan yang terakhir dibeli. Pengaruh perhitungan nilai persediaan dengan menggunakan tiga metode penilaian persediaan, yaitu metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO) dan metode rata-rata tertimbang (Average Cost Method) terhadap penetapan harga pokok penjualan dan laba kotor perusahaan menghasilkan nilai yang berbeda. Dari ketiga metode penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode FIFO menghasilkan nilai persediaan akhir yang tinggi, harga pokok penjualan yang paling rendah dan laba kotor yang paling tinggi dibandingkan dengan metode yang lainnya. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi persediaan barang dagang PT Istana Kebon Jeruk telah diterapkan dengan wajar dan sesuai dengan PSAK No. 14 tahun 2007. |