Kepuasan kerja adalah cerminan dari sikap dan perasaan seseorang terhadap kondisi kerja yang dirasakan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa unsure kepuasan kerja yang meliputi faktor ekstrinsik yaitu peraturan perusahaan, teknik supevisi, dan faktor intrinsik meliputi pengakuan, pemberian rasa aman, hubungan interpersonal, dan gaji karyawan. Kondisi kerja adalah suatu keadaan lingkungan kerja fisik yang meliputi suhu, kebisingan, pencemaran, dan pencahayaan, maupun lingkungan psikologis berupa hubungan interaksi dan komunikasi sebagai faktor pendukung proses berjalannya proses kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi kerja dengan kepuasan kerja karyawan di PT. Mustang Utama Jakarta. Subjek penelitian ini sebanyak 30 karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala penilaian. Hasil ujicoba instrumen menunjukkan bahwa pada skala penilaian kondisi kerja diperoleh 45 pernyataan yang valid dan 45 pernyataan yang tidak valid, dan nilai reliabilitas yang diperoleh dari variable kondisi kerja adalah 0,874. Pada instrumen kepuasan kerja diperoleh 71 jumlah pernyataan yang valid dan 34 jumlah pernyataan yang tidak valid, nilai reliabilitas yang diperoleh variabel kepuasan kerja adalah 0,962. Tingkat kepuasan kerja yang dimiliki karyawan yaitu rendah dengan skor 19 orang (63%), sedangkan tingkat variabel kondisi kerja yang dimiliki karyawan sebagian besar menunjukkan skor tinggi 17 orang (57%). Hasil dari analisis data variabel kondisi kerja dan kepuasan kerja menghasilkan korelasi sebesar 0,012 dengan signifikan sebesar 0,951 hasil ini dapat menunjukkan probabilitas kesalahan > 0,01 yang berarti, hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi antara variabel kondisi kerja dengan kepuasan kerja. Saran bagi announcer coordinator diharapkan bukan hanya memperhatikan kondisi kerja karyawan, tetapi sangat penting juga memperhatikan kesejahteraan karyawan meliputi pemberian gaji, kebijakan, dan penghargaan kepada karyawan. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat lebih memberikan pemahaman dan penerapan mengenai kondisi kerja dan kepuasan kerja kepada mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkaya materi pada mata kuliah yang berhubungan mata perkuliahan Psikologi Organisasi. |