Sejak tahun 2004, Paroki Santa Clara membina dialog bersama umat beragama Islam dalam rangka rencana pembangunan gedung Gereja. Masalahnya, sampai sekarang pembangunan gedung Gereja Paroki Santa Clara belum juga terwujud. Fakta menunjukkan bahwa sejak tahun 2006 ada beberapa kali terjadi peristiwa penyerangan ke lahan bakal Gereja oleh beberapa kelompok massa yang menolak rencana pembangunan gedung Gereja. Penyerangan tersebut mengakibatkan adanya ketegangan antara umat Paroki Santa Clara dengan kelompok massa dari organisasi masyarakat tertentu. Bertolak dari situasi tersebut, penelitian ini memikirkan suatu cara untuk membangkitkan kesadaran umat akan pentingnya membina hidup bersama dengan saudara beriman dan beragama lain. Dalam menggali pokok permasalahan, penelitian ini focus terhadap alasan dasar, pengalaman, pandangan dan sikap umat mewujudkan dialog antar umat beragama di Paroki Santa Clara. Metodologi penelitian ini memakai penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui diskusi kelompok terarah bersama umat dan wawancara mendalam terhadap salah seorang tokoh terkait. Hasil analisis data penelitian ini menghasilkan tiga tema besar atau gagasan. Tema pertama tentang dasar-dasar dialog, yang meliputi: arti atau pengertian dialog, alasan dialog, tujuan dialog, harapan dialog. Tema besar kedua yaitu sikap-sikap dialog. Tema ketiga tentang pelaksanaan dialog beserta hambatan-hambatannya, yang meliputi: peserta dialog dan perannya, tempat dan waktu dialog, metode dialog, bentuk dialog, hambatan-hambatan dialog dan hasil dialog. Tiga tema tersebut menunjukkan bahwa umat Paroki Santa Clara berdialog didasari keinginan untuk membina hidup bersama, karena pada dasarnya seluruh manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Cerminan hidup bersama dengan Tuhan juga harus dikonkretkan dan diwujudkan oleh umat dalam hidup kesehariannya. Kesimpulan penelitian menemukan gagasan besar yaitu hidup bersama Allah dan sesama manusia adalah hakikat dialog. Untuk membina hidup bersama Allah dan sesame manusia, dipikirkan suatu bentuk pastoral untuk umat dalam membina hidup bersama dengan saudara yang beriman dan beragama lain. Dengan demikian, Paroki Santa Clara berharap dapat membangun dan mendirikan Gereja secara damai dan dalam suasana persahabatan sejati. |