Batubara adalah sumber energi fosil terbesar dan menurut scenario dasar bauran asokan energi primer tahun 2030 terdiri dari batubara 52%, minyak bumi 21,4%, gas bumi 20,2% dan sisanya Energi Terbarukan. Indonesia memiliki banyak potensi dalam sumber daya alam pertambangan batubara, sehingga banyak investor melakukan kegiatan investasi dalam sektor pertambangan batubara, salah satu cara adalah dengan instrument investasi saham. Dalam Bursa Efek Indonesia, terdapat 6 saham perusahaan pertambangan sektor batubara yang masuk dalam Indeks LQ-45 pada tahun 2011 dan menjadikan saham batubara sangat terpengaruh kepada keadaan pasar dimana keadaan pasar dapat dilihat melalui Indeks Harga Saham Gabungan sebagai salah satu informasi yang umum digunakan dalam pengambilan keputusan. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling, artinya dari perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai Perusahaan yang telah melakukan penawaran publik sebelum tahun 2008-2010. Data dianalisis menggunakan regresi berganda. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Harga komoditas batubara tidak memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return saham perusahaan pertambangan batubara. Sementara hasil Indeks Harga Saham Gabungan memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return saham perusahaan pertambangan batubara. hal ini sesuai dengan teori present value of cash flow dan leading indicator. |