Dalam era globalisasi ini, pembangunan Indonesia sangat bergantung pada “pajak” yang merupakan salah satu asset terbesar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di Indonesia saat ini penerimaan pajak dari wajib pajak berbentuk badan merupakan elemen terbesar, salah satunya adalah PT Bahtera Adhiguna (Persero). Oleh karena itu, peneliti mencoba menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan dalam laporan keuangan menurut akuntansi dan laporan keuangan menurut perpajakan serta menghitung pajak penghasilan yang terutang. Analisa penerapan perpajakan dilihat dari pengakuan serta perlakuan pendapatan dan biaya yang dilakukan oleh kebijakan perusahaan. Bila timbul ketidaksesuaian antara kebijakan perusahaan dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku dilakukan rekonsiliasi fiskal. Oleh sebab itu, perusahaan harus meneliti lebih lanjut nilai pos-pos yang dikoreksi agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, sehingga SPT tahunan yang disampaikan mencerminkan nilai yang sebenarnya agar tidak merugikan berbagai pihak. |