Semakin berkembangnya industri jasa pada masa sekarang ini, membuat tingkat persaingan usaha dalam bidang jasa semakin ketat,salah satunya adalah bioskop. Setiap pelaku bisnis harus menetapkan strategi, terutama dalam mewujudkan kualitas jasa yang bermutu bagi para konsumennya. Selain itu sebuah bioskop harus menciptakan perceived service quality yang baik di mata konsumen. Perceived service quality ini dapat dilihat dari tiga dimensi kualitas jasa, yaitu interaction quality, physical environment quality, dan outcome quality. Ketiga dimensi inilah yang dapat membentuk brand trust tersendiri terhadap sebuah bioskop. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perceived service quality terhadap brand trust konsumen Cinema XXI. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 100 responden di Gading XXI, Kelapa Gading. Setelah itu data diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. Hasil dari penelitian ini setelah diuji menggunakan analisis regresi berganda diketahui bahwa variabel perceived service quality (interaction quality, physical environment quality, dan outcome quality) secara bersama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap brand trust konsumen Cinema XXI. Secara masing-masing terdapat variabel yang tidak berpengaruh signifikan yaitu variabel interaction quality, sedangkan kedua variabel lainnya secara masing-masing berpengaruh signifikan terhadap brand trust konsumen Cinema XXI, serta variabel yang paling berpengaruh adalah variabel physical environment quality. |