Menghadapi masa tua bukanlah hal yang mudah untuk dijalani oleh setiap orang, dimana pada masa ini lansia akan mengalami begitu banyak perubahan yang sifatnya menurun sehingga seringkali menjadi permasalahan berarti dalam kehidupannya. Dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh lansia, dukungan dari lingkungan keluarga sangat dibutuhkan. Namun pada jaman modern ini, kesibukan anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seringkali mengakibatkan lansia yang tinggal bersama mereka mengalami kesepian. Kesepian yang dialami oleh lansia memiliki beberapa dampak negative terhadap kesejahteraan psikologis/psychological well being lansia tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kesepian lansia, yaitu dengan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi modul pelatihan mendengar aktif kepada anggota keluarga yang tinggal dengan lansia, agar selanjutnya dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan dukungan kepada lansia. Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan (applied research) dan bersifat eksperimental. Penelitian ini menggunakan sampel lansia yang berusia 60 tahun ke atas, mengalami kesepian dan tinggal bersama keluarga. Untuk menyeleksi lansia yang mengalami kesepian, peneliti menggunakan alat ukur kesepian (Revised United California of Los Angeles). Dari 24 lansia diperoleh lima orang lansia dengan kategori kesepian tinggi, sedangkan anggota keluarga lansia yang mengalami kesepian dan bersedia mengikuti pelatihan mendengar aktif berjumlah enam orang, dimana terdapat sepasang suami istri yang tinggal dengan satu lansia. Perhitungan statistic yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan wawasan dan keterampilan mendengar aktif pada anggota keluarga yang tinggal bersama lansia, serta penurunan skor kesepian pada lansia dari anggota keluarga yang merupakan peserta pelatihan. Saran dalam penelitian ini adalah, perlunya waktu yang lebih leluasa untuk mengadakan pelatihan, khususnya pada sesi role play. Selain itu, penelitian lebih mendalam mengenai penyebab utama kesepian lansia, sehingga materi pelatihan yang diberikan dapat disesuaikan dengan kondisi actual yang dibutuhkan lansia. |