Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari aktivitas bekerja, ada orang yang bekerja untuk mengisi waktu luang, mencari uang serta ada pula yang mencari identitas semata. Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan perusahaan bahwa seseorang yang dulunya aktif bekerja serta sudah mencapai batas usia maksimal 55 tahun maka orang tersebut diminta untuk pensiun. Masa pensiun disini sering menimbulkan perasaan tidak berguna bagi yang mengalaminya. Pada kenyataannya banyak orang yang takut menghadapi pensiun. Pandangan negatif itulah yang yang menyebabkan individu cenderung menolak adanya pensiun sehingga penolakan tersebut ditandai dengan perasaan cemas. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pegawai negeri sipil dinas “X” Pemerintah Kota Tangerang yang memasuki masa pensiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah menggunakan skala. skala yang disusun berdasarkan tingkat fisiologis dan psikologis (Bucklew, 1980). Subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil Dinas “X” Pemerintah Kota Tangerang yang akan memasuki masa pensiun, berjumlah 30 0rang, minimal golongan III/C dan usia subjek antara 50- 54 tahun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada kecemasan dalam menghadapi masa pensiun pada pegawai Dinas “X”. Jika dilihat per domain ada aspek kecemasan fisiologis dan psikologis juga dalam kategori sedang mendekati tinggi. |