Industri TI (teknologi informasi) berkembang dengan sangat pesat dan menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan infomasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Maraknya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat perusahaan yang bergerak dibidang TI berusaha untuk menghadirkan produk inovatif berupa laptop untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan laptop yang diperkirakan tumbuh berkisar antara 30 – 40 persen, maka kebutuhan pasar terhadap produk ini kian meningkat. Pasar TI di Indonesia telah memasuki fase persaingan harga dan berimbas pada kualitas produk. Asus merupakan produsen yang akan dijadikan bahan studi untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Asus tetap bertahan dengan memberikan kualitas terbaik. Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah penjualan pada produk adalah kualitas produk. Dalam penggunaannya memberikan pengaruh terhadap nilai persepsi konsumen yang berbeda bagi penggunanya. Nilai persepsi konsumen dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Persepsi terhadap kualitas produk pada tiap orang berbeda, sehingga akan membawa minat membeli yang berbeda pula untuk tiap individu. Variabel yang diteliti adalah kualitas produk dan Customer Perceived Value (CPV). Dalam penelitian ini kualitas produk dicerminkan oleh tujuh dimensi, yaitu kinerja, fitur, keandalan, konformansi, daya tahan, servis, dan estetika. Customer perceived value dicerminkan oleh empat dimensi, yaitu faktor fungsional, faktor sosial, faktor emosional, dan price/value for money. Penelitian ditujukan kepada mahasiswa pengguna laptop Asus di Jakarta dengan sampel penelitian sejumlah 400 responden. Pengujian hipotesis tersebut menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan perangkat lunak berbasis LISREL. Pada metode ini data akan diolah dan diteliti menggunakan analisa jalur untuk memecahkan hipotesa penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan bahwa kualitas produk tidak berpengaruh terhadap customer perceived value. Sehingga perlu dipelajari lagi faktor apa saja yang memberikan pengaruh terhadap customer perceived value. |