Pengajaran berprograma adalah kegiatan belajar yang meningkatkan kemampuan akademik dengan tidak menyamaratakan kemampuan masing-masing siswa. Berdasarkan bimbingan perseorangan dan belajar pada tingkatan yang tepat, anak dapat maju secara mandiri tanpa diajari secara khusus sehingga mereka mempunyai rasa percaya diri untuk mencoba dan mengejar pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan akhirnya maju melampaui pelajaran di sekolah. Manfaat dari Pembelajaran Berprograma adalah meningkatkan efesiensi buku-buku pelajaran, meningkatkan mutu pengajaran, merupakan penyeimbang yang baik terhadap mutu serta jumlah guru yang belum mencukupi. Namun, pengajaran ini tidak menimbulkan interaksi sosial yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada siswa sekolah dasar akhir yang perkembangan sosialnya sedang berkembang dengan cepat sehingga disebut usia bermain dan berkelompok. Kebutuhan manusia untuk berinteraksi juga diimbangi dengan kemampuan berinteraksi yang dimiliki oleh setiap manusia, salah satu kemampuan tersebut adalah keterampilan kooperatif yang mengutamakan kerjasama antar individu satu dengan individu lainnya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai keterampilan kooperatif yang dimiliki siswa sekolah dasar yang mengikuti metode pengajaran terprogram serta mengetahui perbedaan keterampilan kooperatif antara siswa sekolah dasar yang mengikuti metode pengajaran terprogram pada tingkatan setara dengan siswa yang telah melampaui tingkatan kelasnya. Subjek penelitian adalah siswa sekolah dasar yang mengikuti pembelajaran berprograma yang berjumlah 88 orang siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif-komparatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket. Hasil dianalisis secara deskriptif dan komparatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan kooperatif siswa SD yang mengikuti pengajaran berprograma termasuk dalam kategori sedang dengan skor 59,88. 2. Siswa SD pada level atas lebih tinggi tingkat kooperatifnya dibandingkan siswa pada level bawah. 3. Keterampilan kooperatif antara siswa SD yang mengikuti pengajaran berprograma pada level atas dengan siswa SD pada level bawah tidak terdapat perbedaan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan pihak universitas dapat bekerja sama dengan beberapa sekolah dasar untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan kooperatif bagi guru SD melalui pelatihan atau seminar yang relevan. Selain itu, Guru diharapkan lebih mengembangkan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan kooperatif siswa untuk mendidik siswa agar dapat bersosialisasi serta meningkatkan produktivitas kerja yang menggunakan keterampilan kooperatif, seperti bekerja kelompok dalam kehidupan sehari-hari maupun disekolah. |