Bagi perusahaan dagang, persediaan merupakan salah satu perkiraan yang amat penting dan berpengaruh pada laba perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan tersaji dalam laporan keuangan yang digunakan untuk menilai tingkat kemajuan perusahaan. Semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat kemajuan perusahaan, dan demikian pula sebaliknya. Untuk itu perusahaan perlu melakukan perencanaan dan pengawasan jumlah persediaan yang tepat. Salah satu cara untuk melakukan perencanaan dan pengawasan jumlah persediaan yang tepat adalah dengan menentukan metode pencatatan dan penilaian persediaan yang sesuai bagi prusahaan. Terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan perpetual. Untuk sistem penilaian persediaan, terdapat tiga metode yang lazim digunakan oleh perusahaan yaitu metode FIFO, LIFO dan Average Method. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketepatan metode yang digunakan oleh perusahaan dalam menilai persediaan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, serta mengetahui penggunaan metode yang tepat dalam penilaian persediaan sehingga menghasilkan jumlah laba yang paling baik. Selain itu juga akan dilakukan perbandingan antara metode yang digunakan oleh perusahaan dengan metode yang lainnya. Untuk mencapai tujuan diatas, penulis melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh melalui PT. Techno Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif terhadap data-data seperti perhitungan COGS, dan perhitungan laba-rugi PT. Techno Indonesia. Dari hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulakan bahwa metode FIFO yang paling baik untuk digunakan, karena menghasilkan total COGS yang paling rendah sehingga akàn memperoleh laba yang paling besar dibandingkan dengan metode penilaian yang lain. |