Kehadiran anak dalam keluarga , merupakan harapan dan dambaan terbesar. Setiap anak dalam keluarga menginginkan agar diterima oleh ibu secara apa adanya dan anak tidak dituntut memenui harapan dari orangtua. Penolakan ibu dapat menyebabkan timbulnya situasi permusuhan dan ketegangan dalam keluaraga. Keberadaan seorang anak dalam keluarga tentunya diharapkan dapat menjadi penerus bagi keturunan keluarganya. Harapan setiap ibu, sangat menginginkan dan mendambakan buah hatinya dapat lahir secara normal dan sehat, akan tetapi keinginan dan harapan tersebut tentunya tidak selalu sejalan dengan apa yang diharapkan. Setiap individu mendambakan dirinya terlahir sempurna secara jasmani dan rohani tetapi tidak demikian halnya bagi anak-anak cacat. Pada umumnya anak tunarungu mempunyai hambatan penyesuaian diri, karena kecacatannya. Kedua hambatan tersebut (cacat dan kesulitan dalam penyesuaian diri) mengakibatkan masalah bagi anak sehingga diperlukan dukungan dan penerimaan orangtua terhadapnya, khususnya Ibu sebagai orang yang paling dekat terhadap anaknya.Penerimaan orangtua didefinisikan sebagai cinta tanpa syarat tercermin melalui perhatian yang tinggi, dan pengasuhan anak yang penuh kasih sayang . Penelitian ini dilakukan untuk menelaah penerimaan orangtua, khususnya Ibu, terhadap anaknya yang mengalami tunarungu. Data dikumpulkan dari subyek penelitian sebanyak 43 Ibu dari siswa kelas 1 dan 2 SMPLB Pangudi –Luhur Jakarta Barat. Instrumen penelitian dengan jumlah pernyataan sebanyak 44 dan reliabilitas 0,95. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dari anak tunarungu dapat menangani segala keperluan anaknya mereka dan mengerjakan dengan sepenuh hati tanpa ada penolakkan mereka, dapat memahami kondisi anaknya, memberikan cinta dan perhatian, menerima anak sebagai individu dan memberikan harapan yang jelas serta menerapkan disiplin secara terus menerus. Saran peneliti bagi program studi Bimbingan dan Konseling adalah mengembangkan penelitian yang sejenisnya dan untuk mengacu pada jumlah sampel yang lebih besar dan mengkaji mengenai faktor lain yang mempengaruhi kondisi anak tunarungu di sekolah, misalnya faktor status ekonomi ibu, tingkat pendidikan ibu, serta dukungan sosial keluarga dan hubungan dengan saudara kandung, sehingga dengan demikian mahasiswa dapat memahami faktor- faktor yang menunjang penerimaan ibu terhadap anak tunarungu di sekolah. |