Anda belum login :: 23 Nov 2024 19:01 WIB
Detail
ArtikelRobin Hood-Men in Tights: A Model and Satire of an Ideal Society  
Oleh: Listyani
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin vol. 20 no. 1 (Apr. 2008), page 75-83.
Topik: Robin hood; Satire; Ideal Society; Javanese Kethoprak; Punakawan
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ120
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelRobin Hood. Setiap orang mengenal cerita yang sangat terkenal ini. Cerita kepahlawanan tenatng seorang lelaki yang dulunya adalah seorang tahanan dan akhirnya menjelma menjadi sahabat kaum miskin. banyak orang, termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa, memuja keberanian dan kepahlawanannya sebagai penolong - bahkan penyelamat bagi beberapa orang yang hebat dalam masyarakatnya, membela yang lemah, memihak yang tertindas, dan berjuang melawan kelaliman serta sistem yang tak adil. Salah satu versi Robin Hood adalah Men in Tights, perpaduan ceriat kepahlawanan dan komedi yang mengundang tawa penontonnya. Dalam film ini, Robin diperankan oleh Cary Elwes. Sebagai aktor, Elwes bisa dianggap sukses dalam filmnya, berakting dengan humor-humornya yang cerdas dan segar, sertaekspresinya yang sungguh lucu. Namun sebagai penonton yang kritis, kita harus bertanya-tanya, apa yang sebenarnya disuguhkan di balik cerita ini, apa yang ingin disampaikan oleh sang penulis skenario. Artikel ini berusaha menyingkap hal-hal yang tersembunyi dalam film ini, juga pesan-pesan yang disampaikan melalui humor, tari-tarian, serta lagu-lagunya. Beberapa peristiwa, kata, serta tindakan tertentu dalam film ini tentunya bisa menyimpan arti tersendiri: film ini ternyata sarat dengan sindiran dan kritikan terhadap suatu masyarakat modern dengan sistem pemerintahannya yang cenderung menguntungkan orang-orang yang memiliki posisi penting, namun sangat mungkin mengakibatkan ketidakadilan terhadap orang-orang lemah. Penulis juga berusaha membandingkan simbol-simbol ataupun makna yang tersirat yang dapat ditemukan dibalik peranan orang-orang berbaju ketat (men in tights) dalam film ini dengan para punakawan dalam Kethoprak Jawa. semoga kita sebagai kaum akademisi yang kritis bisa menemukan suatu pemahaman baru yang lebih mendalam dari film ini.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)