Keterampilan menulis karangan deskripsi adalah kemampuan menulis karangan yang mengajak pembaca untuk dapat melihat, mendengar, membaca dan merasakan apa yang kita rasakan. Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Upaya peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam siswa membuat karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada proses pembelajaran. Penggunaan pendekatan kontekstual ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi, sehingga orang lain yang membacanya dapat melihat, mendengar, ataupun merasakannya sendiri apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan Classroom Action Research. PTK ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa khususnya dalam membuat karangan deskripsi pada siswa kelas II SDK Ora Et Labora Panglima Polim. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran. Siklus I pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual ditambah dengan bantuan media pembelajaran nyata yang disiapkan oleh guru sebagai objek menulis dan metode permainan. Pada siklus II pembelajaran tetap menggunakan pendekatan kontekstual namun siswa bebas memilih media yang digunakan sebagai objek menulis di lingkungan sekitar sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dengan menggunakan pendekatan kontekstual upaya yang dilakukan oleh peneliti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pada siklus I keterampilan menulis siswa pada aspek pencapaian target jumlah kalimat dalam karangan, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, dan penulisan huruf tegak bersambung mendapatkan nilai rata-rata siswa 73,0. Namun masih ada 6 siswa atau sebanyak 34% yang belum mengalami ketuntasan belajar. Kendala-kendala yang dihadapi pada siklus pertama, yaitu waktu pembelajaran terlalu singkat, dalam melakukan masyarakat belajar sesama teman kurang baik, serta banyak siswa yang kurang teliti dan tidak memperhatikan aspek menulis karangan deskripsi sehingga mendapat skor minimum. Setelah peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, maka nilai ratarata perolehan siswa mencapai 93,8 dan tidak ada satu orang siswapun yang mengalami ketidak tuntasan belajar atau sebanyak 100% siswa mengalami ketuntasan belajar. Selain itu, setelah melakukan pembelajaran siklus II siswa yang menyukai kegiatan menulis sebanyak 50%, dimana sebelumnya pada siklus I siswa yang menyukai kegiatan menulis hanya 26%, hal ini mengalami meningkat sebanyak 24% siswa yang menyukai kegiatan menulis. Melalui penelitian ini, dikemukakan beberapa saran. Kepada guru agar merancang pembelajaran yang kreatif dan aktif, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Kepada sekolah agar memberikan bimbingan kepada guru untuk menerapkan cara pembelajaran yang tepat serta menyediakan saran dan prasaran dalam penerapan pendekatan kontekstual. Kepada siswa supaya meningkatkan prestasi belajar, keaktifan, serta terus berusaha memperoleh pengetahuan yang seluas-luasnya dari lingkungan sekitar. Kepada peneliti lainnya untuk terus mengembangkan penelitian mengenai keterampilan menulis. |