Pemetaan pikiran adalah suatu teknik grafis yang memungkinkan manusia mengeksplorasi kemampuan otak agar mampu berpikir dan belajar efektif, dengan menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, dan logika (wilayah otak kiri), sehingga mudah memperoleh informasi dan membuat siswa senang belajar. Pemetaan pikiran merupakan gabungan dari creative thinking dan creative learning sehingga anak tidak menyadari kalau ia sebenarnya sedang “belajar”. Siswa akan belajar sambil mencatat dan menggambar sekaligus merangsang kecerdasan majemuk siswa. Pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang diberikan di semua jenjang pendidikan formal. Pelajaran bahasa Indinesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( classroom action research ). Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III A SD Kristen Ketapang III sebanyak 30 orang siswa didampingi guru kelas sebagai observer dan peneliti. Penelitian ini dilakukan sejak Januari 2010 sampai Januari 2011, didahului dengan observasi awal. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dan II diadakan satu pertemuan masing-masing dengan menggunakan metode pemetaan pikiran bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan dan menceritakan kembali isi cerita. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik melalui pemetaan pikiran. Siswa dapat belajar lebih kreatif dan berminat serta lebih memahami isi bacaan dengan mudah, sehingga untuk menceritakan kembali isi bacaan tidak mengalami kesulitan. Siswa juga cenderung mengalami peningkatan dalam memahami isi bacaan. Dari hasil observasi dan survei awal menunjukkan 70% siswa kelas III A kesulitan memahami isi bacaan dan kesulitan dalam menjawab pertanyaan. Dari hasil penelitian dengan menggunakan pemetaan pikiran menunjukkan tinggal 30% siswa kelas III A yang belum memahami isi bacaan dan kesulitan dalam menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan guru dapat menerapkan pembelajaran melalui pemetaan pikiran baik dalam pelajaran bahasa Indonesia maupun pelajaran yang lain supaya siswa lebih kreatif dalam berpikir. Selain itu juga membantu siswa untuk lebih mudah menguasai pemahaman dalam belajar. Siswa lebih kreatif dalam meringkas catatan terutama pelajaran hafalan, sehingga siswa lebih mudah belajar dan lebih mudah untuk mengingat pelajaran yang dipelajari. |