Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menyadari emosi, mengelola dan mengendalikan emosi serta bertindak dengan tepat dalam menyalurkan emosi serta kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Komitmen kerja adalah merefleksikan tingkat identitas dan keterlibatan individu dalam pekerjaannya dan ketersediaannya untuk meninggalkan pekerjaan tersebut. Jenis penelitian adalah korelasional. Subjek penelitian adalah karyawan departemen F&B Product Hotel Santika Premiere Jakarta sebanyak 31 karyawan. Instrumen penelitian yaitu berupa skala penilaian kecerdasan emosional dengan pernyataan yang valid sebanyak 41 butir dan reliabilitas sebesar 0,947. Skala penilaian komitmen kerja dengan pernyataan yang valid sebanyak 22 butir dan nilai reliabilitas sebesar 0,907. Hasil penelitian menunjukkan hanya 19% karyawan memiliki kecerdasan emosional yang tergolong tinggi dan menunjukkan hanya 45% karyawan memiliki komitmen kerja yang tergolong tinggi. Korelasi antara kecerdasan emosional dan komitmen kerja sebesar 0,423 hasil ini menunjukkan korelasi positif dan signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan emosional karyawan, semakin tinggi juga komitmen kerja karyawan tersebut. Sebaliknya apabila kecerdasan emosional karyawan rendah, semakin rendah juga komitmen kerja karyawan tersebut. Kesimpulannya adalah jika karyawan memiliki kecerdasan emosional tinggi maka memiliki komitmen kerja tinggi. Demikian juga sebaliknya, jika karyawan memiliki kecerdasan emosional rendah maka komitmen kerja juga rendah. Kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 18% terhadap komitmen kerja. Saran kepada kepala divisi manajemen SDM Hotel Santika Premiere Jakarta agar memperhatikan para karyawan dengan lebih sering mengadakan training yang berhubungan dengan kecerdasan emosional, agar para karyawan dapat mengelola emosinya dengan baik. Usaha pengembangan sumber daya manusia dengan mengadakan pelatihan atau mengikutsertakan karyawan dalam seminar diperlukan agar dapat menimbulkan peningkatan komitmen kerja para karyawan. Saran kepada ketua program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Unika Atma Jaya, diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman mahasiswa/i Bimbingan dan Konseling khususnya yang mengambil peminatan Karir dan Organisasi, mengenai pengembangan kecerdasan emosional dan komitmen kerja, sehingga para mahasiswa dapat menjadi sumber daya manusia yang cerdas emosi dan memiliki komitmen kerja yang tinggi pada tugas dan pekerjaannya. |