Pada perkembangan ekonomi saat ini, Perusahaan dituntut untuk melaksanakan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), khususnya bagi industri pertambangan. Aktivitas pertambangan merupakan sektor pembangunan yang penting tetapi memiliki dampak negatif yang kompleks sehingga penanganannya harus bersifat komprehensif, berkeadilan dan berkelanjutan, serta melibatkan stakeholders. Oleh karena itu diperlukan laporan yang merangkum segala aktivitas CSR tersebut yang dikenal dengan Suistainability Reporting. Salah satu standar yang membantu para stakeholders untuk memahami lebih jelas mengenai proses peningkatan dalam pencapaian keberlanjutan adalah Global Reporting Initiative (GRI) Pada penelitian ini, penulis mencoba menganalisis pengungkapan Sustainability Reporting PT Timah Tbk dan membatasinya pada indikator lingkungan. Hasil analisis laporan ini secara umum memperlihatkan adanya peningkatan pengungkapan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2009 Perusahaan mencapai nilai A+ untuk Sustainability Reporting-nya. Pada indikator lingkungan terdapat beberapa peningkatan yang signifikan yaitu peningkatan material daur ulang, membuat ikthisar dampak dan kebijakan lingkungan dari produk dan jasa, penghematan energi melalui batubara, dan mendapatkan PROPER BIRU dari Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 2009 sedangkan indikator yang masih minim pengungkapannya adalah aspek emisi, efluen dan limbah. Penulis menyarankan agar Perusahaan memperluas cakupan pelaporan indikator kinerja lingkungan dan mengimplementasikan standar lainnya seperti ISO 26000 untuk menjadi tolok ukur perusahaan dalam meningkatkan pengungkapan Sustainability Reporting-nya. |