Anda belum login :: 23 Nov 2024 09:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Analisis Hubungan Jumlah Pelaporan PPh Pasal 25 terhadap Penerimaan PPh Pasal 25 di Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Menteng Satu
Bibliografi
Author:
JUNUS, RIDWAN
;
Hutauruk, Edwin Libranian
(Advisor);
Darmoyo, Syarief
(Advisor)
Topik:
Analisis
;
Hubungan Jumlah Pelaporan PPh Pasal 25
;
Penerimaan PPh Pasal 25
;
Kantor Pelayanan Pajak PRATAMA Menteng Satu
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2011
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ridwan Junus's Undergraduate Theses.pdf
(406.57KB;
44 download
)
Ridwan J FEA-4496-Pendukung.pdf
(32.02KB;
1 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FEA-4496
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini ditujukkan untuk menganalisis korelasi antara jumlah pelaporan PPh Pasal 25 terhadap penerimaan PPh Pasal 25. Untuk tujuan penelitian tersebut, penulis memilih tempat penelitian di KPP Pratama Jakarta Menteng Satu. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik korelasi dengan metode Pearson Correlation, menggunakan software SPSS ver.13.00. Variabel penelitian yang diteliti adalah jumlah pelaporan PPh Pasal 25 dan penerimaannya.
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Jakarta Menteng Satu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama kurun tahun 2007-2009 jumlah pelaporan PPh Pasal 25 di KPP Pratama Jakarta Menteng Satu cenderung mengalami peningkatan, sedangkan jumlah penerimaan PPh Pasal 25-nya cenderung mengalami penurunan. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan nilai r sebesar 0,178 dan p-value sebesar 0,298, yang berarti hubungan korelasi yang sangat rendah.
Hal ini dikonfirmasi oleh pihak KPP disebabkan oleh beberapa hal, antara lain oleh kondisi perekonomian Wajib Pajak itu sendiri; adanya pelaporan PPh Pasal 25 yang bernilai nihil; Wajib Pajak yang membayar pajak tidak sebesar sebagaimana mestinya; tingkat turn over Wajib Pajak di KPP yang tinggi; dan terakhir akibat adanya perubahan tarif PPh Badan maupun Orang Pribadi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)