PT Perkebunan Minanga Ogan merupakan PKP yang memiliki kewajiban untuk menyetorkan dan melaporkan PPN terutang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melakukan penghitungan jumlah PPN terutang terdapat perbedaan antara Laporan Keuangan perusahaan dengan SPT Masa PPN. Perbedaan tersebut dikarenakan ada ketentuan atau aturan tertentu yang berbeda antara pencatatan akuntansi dan perpajakan.
Terdapat dua metode yang digunakan untuk enganalisis lebih lanjut perbedaan jumlah PPN terutang ini. Pertama, metode studi kasus dengan obyek penelitian PPN terutang PT Perkebunan Minanga Ogan. Kedua, metode tanya jawab yang dilakukan kepada pegawai terkait untuk melengkapi data-data penelitian yang diperoleh. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan adanya keliruan pencatatan pengakuan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan dan adanya selisih antara DPP PPN dengan Laporan Keuangan tahun 2009. Selisih DPP PPN Keluaran sebesar Rp257.236.300,00, sedangkan selisih DPP PPN Masukan sebesar Rp6.762.016.808,00.
Selisih-selisih tersebut disebabkan adanya perbedaan waktu pencatatan transaksi baik penjualan maupun pembelian yaitu waktu dimana BKP diserahkan atau diperoleh berbeda dengan waktu pembayaran atas penyerahan atau perolehan BKP dimana Faktur Pajak dibuat. Oleh karena itu PT Perkebunan Minanga Ogan perlu meningkatkan ketelitian dalam pencatatan PPN terutang untuk menghindari terjadinya kesalahan penyajian dalam pelaporan SPT Masa PPN. |