Di masa sekarang ini, lingkungan bisnis bergerak sangat cepat dan tidak menentu, oleh karena itu organisasi yang bergerak di bidang bisnis harus meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kreatifitasnya agar tetap dapat bersaing di dunia bisnis. Salah satu kontribusi positif yang dapat dilakukan karyawan untuk menunjang peningkatan efektivitas, efisiensi, dan kreativitas adalah organizational citizenship behaviour (OCB) dan komitmen organisasi. Organizational citizenship behaviour melibatkan beberapa perilaku, misalnya perilaku menolong orang lain, aktif dalam kegiatan kantor, bertindak sesuai prosedur dan memberikan pelayanan kepada semua orang. Begitu pula dengan komitmen organisasi, apabila terbentuk sikap memiliki komitmen organisasi, karyawan merasakan adanya keterikatan yang kuat dengan organisasi, sehingga menciptakan kesetiaan karyawan dan mencegah terjadinya turnover. Untuk membentuk organizational citizenship behaviour dan menciptakan komitmen organisasi, tidak terlepas dari peran pemimpin dan kepemimpinan yang efektif menjadi syarat utama. Dua gaya kepemimpinan yang menjadi perhatian utama pakar organisasi, yaitu transformational leadership dan transactional leadership. Kepemimpinan yang efektif bisa membantu organisasi untuk bisa bertahan dalam situasi ketidakpastian dimasa yang akan datang. Kedua faktor penunjang efektivitas organisasi tersebut dapat dipengaruhi dari peranan gaya kepemimpinan seorang pemimpin. maka penulis melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dan gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional pimpinan terhadap organizational citizenship behaviour dan komitmen pada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. |