Pada saat sekarang, dalam melakukan transaksi bisnis atau usaha, transaksi dilakukan dengan cara kredit. Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK), transaksi kredit sangat diperlukan untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya. Hal ini dilakukan semata – mata dikarenakan adanya keterbatasan dana yang tersedia. Namun para kreditur biasanya memerlukan suatu jaminan atas dana yang dikeluarkan bagi UMKMK. Untuk itulah, Perum Jamindo dibentuk sebagai BUMN bidang penjaminan kredit. Didasarkan dengan adanya keterbatasan dana dari para nasabah maka transaksi yang terjadi pun tidak berjalan lancar. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menganalisis laporan keuangan untuk melihat kinerja keuangan Perum Jamindo. Analisis dilakukan dengan menggunakan empat rasio, yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas. Kinerja Perum Jamindo tahun 2008 tergolong sehat meskipun mengalami penurunan tingkat likuiditas yang menyebabkan tingkat solvabilitas mengalami peningkatan, namun tidak terlalu besar. Peningkatan terjadi pada rasio profitabilitas dan aktifitas yang dapat dijadikan acuan bagi para kreditur seiring dengan terjadinya penurunan tingkat likuiditas. Analisis ini diperlukan supaya kinerja Perum Jamindo dapat ditelaah. Secara teoritis, hasil telaah dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kinerja keuangan Perum Jamindo sehingga pelayanan terhadap UMKMK dapat terus ditingkatkan. |