Anda belum login :: 24 Nov 2024 14:46 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Penegakan Hukum di Saat Masyarakat Kehilangan Etika
Oleh:
Rasyid, Chatib
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Majalah Hukum Varia Peradilan vol. 24 no. 285 (Aug. 2009)
,
page 58-67.
Topik:
Penegakan Hukum
;
Etika
;
akhlak
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
VV3.17
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Dalam tulisan ini ada dua suku kata yang bersifat substantif, yaitu "etika" dan "penegakan hukum". Penggunaan kata "ETIKA" dalam tulisan ini hanya semata-mata karena yang popular di kalangan kita saat ini adalah etika nukan akhlak. Tetapi yang dimaksud oleh penulis kata etika disini maksudnya adalah AKHLAK. Dengan pertimbangan bahwa akhlak lebih komprehensif dan lebih abadi sifatnya dibanding etika. Etika berasal dari bahasa Yunani itu diartikan sebagai ilmu yang berkenaan dengan hal apa yang dipandang buruk. Atau hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban moral seperti seorang anggota DPR RI rajin mengikuti persidangan dewan, malu bila tidak menghadiri sidang karena ia sebagai fungsionaris dan sesepuh partai yang bersangkutan. Malunya bila tidak menghadiri sidang sehingga rajin mengikuti persidangan itu adalah berkaitan dengan etika. Di samping malu sebagi fungsionaris partai dan sesepuh partai, ia juga berkeyakinan ALLAH SWT selalu melihat perbuatannya itu (akhlak) dan sikap ini yang abadi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)