Anda belum login :: 22 Nov 2024 18:18 WIB
Detail
ArtikelAktivitas Matahari dan Dampaknya Pada Komunikasi Radio HF  
Oleh: Suhartini, Sri
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Berita Dirgantara vol. 10 no. 2 (Jun. 2009), page 41-46.
Topik: Radio HF; Aktivitas Matahari; Komunikasi
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: BB7.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelDampak aktivitas matahari semakin terasa pada kehidupan manusia dan sistem teknologi yang ada di angkasa maupun di bumi. Salah satu dampak flare di matahari adalah gangguan pada sistem komunikasi radio HF. Dalam waktu beberapa menit, radiasi sinar X dengan intensitas tinggi yang dipancarkan dalam kejadian flare besar dapat mencapai atmosfer bumi, dan mengakibatkan peningkatan absorpsi di lapisan D ionosfer. Peningkatan absorpsi ini dapat mengakibatkan komunikasi yang menggunakan frekuensi HF rendah terputus, yang dikenal dengan istilah SWF (Short Wave Fade Out). Pada kejadian flare tanggal 10 April 2001 (kelas X2.3, 3b) frekuensi minimum yang teramati di ionogram oblique dengan pemancar di Songkhla - Thailand (7.12 LU, 100.35 BT) dan penerima di Tanjungsari (6.89 LS, 107.89 BT) mencapai 18.1 MHz, atau meningkat sekitar 10 MHz dibandingkan median bulanannya. Badai ionosfer yang terjadi dua sampai empat hari setelah flare besar berakibat menurunnya frekuensi komunikasi pada sisi atas pita HF. Flare tersebut mengakibatkan penurunan frekuensi maksimum lapisan F2 (foF2) di atas Tanjungsari pada tanggal 12 April 2001 selama beberapa jam seberapa lebih dari 5 MHz dan mencapai puncaknya pada pukul 8:00 pagi sebesar 7.2 MHz atau 58% dari median bulanannya. Peningkatan absorpsi dan badai ionosfer akan menyebabkan kegagalan komunikasi karena perubahan frekuensi yang dapat digunakan untuk komunikasi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)