Persediaan merupakan satu unsur aktiva yang sangat penting bagi perusahaan dagang dan manufaktur karena persediaan adalah sumber utama pendapatan perusahaan. Sebagai obyek penelitian adalah PT Nusantara Traktor yang merupakan perusahaan dagang. Barang dagang utama PT Nusantara Traktor adalah Komatsu Hydraulic Excavator. PT Nusantara Traktor menggunakan sistem pencatatan perpetual sehingga perusahaan dapat mengamati keluar-masuknya barang melalui stock card. PT Nusantara Traktor menilai persediaan barang dagangnya dengan metode first-in, first-out (FIFO) yaitu harga pokok dari barang yang pertama kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan. Dengan demikian yang tersisa di persediaan akhir adalah harga pokok dari barang yang terakhir dibeli. Setiap akhir tahun PT Nusantara Traktor melakukan stock opname secara keseluruhan untuk melihat apakah jumlah fisik persediaan sesuai dengan stock card. Apakah ada selisih atau kekurangan persediaan karena adanya penyusutan, kehilangan, maupun kerusakan. Pengaruh perhitungan persediaan dengan menggunakan tiga metode penilaian persediaan yaitu: FIFO, LIFO, dan average terhadap harga pokok penjualan, nilai persediaan akhir, dan laba kotor atau laba usaha akan menghasilkan nilai yang berbeda. Metode FIFO menghasilkan harga pokok penjualan terendah, nilai persediaan akhir tertinggi sehingga menghasilkan laba kotor tertinggi. Sebaliknya metode LIFO menghasilkan harga pokok penjualan tertinggi, nilai persediaan akhir terendah sehingga menghasilkan laba kotor terendah. Metode average menghasilkan harga pokok penjualan, nilai persediaan akhir, dan laba kotor yang berada diantara metode FIFO dan LIFO. Sistem pencatatan persediaan dan metode penilaian persediaan yang diterapkan PT Nusantara Traktor telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. |