Kejahatan Komputer dan Siber serta Antisipasi Pengaturan Pencegahannya di Indonesia  

Oleh:

Soepraptomo, Heru

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Hukum Bisnis vol. 12 (2001), page 4-15.
Topik: Kejahatan komputer; siber

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: JJ102.8 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Makin populernya pemakaian internet untuk berbagai keperluan, eperti e-banking dan e-commerce, telah meningkatkan tindak pidana kejahatan di bidang itu. Mulai dari tindak pidana penipuan, penggelapan, hacking, pidana di bidang komunikasi, atau pengrusakan sistem komputer, yang belum seluruhnya bisa dijangkau dengan undang-undang yang berlaku. Industri perbankan ternyata cukup rawan sehingga terjadi, misalnya, kasus pembobolan BNI New York oleh mantan karyawannya sendiri, mutasi kredit fiktif melalui komputer di BDN cabang Bintaro jaya, kemudian yang terakhir tahun 1998 lalu, pencurian dana di Bank Danamon Pusat sebesar Rp 372.100.000. Sementara itu, sejumlah nasabah pemegang credit card juga mengeluh karena kartu kreditnya telah dipakai pihak lain untuk transaksi e-commerce, sehingga menimbulkan kerugian yang cukup material. Untuk menjerat pelaku kejahatan melalui internet, tim interdep pernah berencana menyisipkan satu dua pasal dalam kitab Undang-undang Hukum Pidana, dengan harapan agar pasal-pasal KUH Pidana tersebut dapat dioperasionalkan menghadapi kejahatan komputer. Namu entah bagaimana rencana yang cukup lama dibahas tersebut sampai saat ini belum kunjung direalisasikan. Padahal dengan berkembangnya pemakaian internet, e-commerce, e-business, e-banking untuk berbagai kepentingan rasanya sudah cukup mendesak melanjutkan rencana tersebut, agar dapat dilakukan langkah-langkah yang konkrit. Langkah itu sendiri dianggap penting sebelum kita memiliki cyber law yang memadai.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali