Prestasi kerja karyawan merupakan permasalahan yang banyak disoroti pada banyak perusahaan di Indonesia. Hal ini dapat dimengerti dengan mempertimbangkan pentingnya peranan prestasi kerja bagi pencapaian tujuan perusahaan. Tanpa didukung oleh prestasi kerja yang baik dari para karyawannya, perusahaan akan sulit untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk memahami bagaimana proses penilaian prestasi kerja di Bank X, penulis melakukan praktik magang di perusahaan tersebut, yang berlokasi di Kantor pusat PT Bank X berada di Plaza Mandiri yang berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190 sebagai staf di Direktorat Compliance and Human Capital, khususnya pada Section Performance Management. Praktik magang dilakukan sejak akhir bulan September 2009 sampai bulan November 2009. Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab penulis selama melakukan praktik magang adalah pelaksanaan seluruh kegiatan yang terkait dengan proses penilaian kinerja pegawai di PT Bank X. Penulis mengetahui bahwa hampir seluruh prosedur penilaian kinerja pegawai yang telah dijalankan oleh PT Bank X sesuai dengan teori dikemukakan oleh Dessler, Mathis dan Jackson dalam hal manfaat (kegunaan) penilaian kinerja pegawai, dan teori yang dikemukakan oleh Mondy dan Noe dalam hal metode/teknik penilaian prestasi kerja (kinerja) pegawai, serta teori Dessler mengenai langkah-langkah dalam penilaian kinerja pegawai. Sistem penilaian kinerja pegawai Bank X menerapkan konsep dan teori yang dikemukakan oleh Mondy, Dessler, Mathis dan Jackson dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia. Namun demikian, terdapat kelemahan dalam proses penilaian kinerja di Bank X, yaitu adanya hallo effect, di mana penilaian bersifat subyektif karena kedekatan hubungan dengan para bawahan, dan bias penyimpangan antar budaya (cross cultural bias). |