Anda belum login :: 24 Nov 2024 06:36 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Neoliberalisme, Deindustrialisasi dan Gerakan Rakyat Pekerja
Oleh:
Rusprianto, Adi
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi:
Global Justice UpDate no. khusus (Nov. 2008)
,
page 78-89.
Topik:
Neoliberalisme
;
Deindustrialisasi
;
Gerakan Rakyat Pekerja
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
GG9.4
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
G04.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Ibarat menyelam sambil minum air. Ternyata meluasnya dampak krisis ekonomi global saat ini masih saja dapat dijadikan momentum bagi rezim hari ini untuk kembali mengorbankan kesejahteraan rakyat pekerjanya sendiri. Dari sini sesungguhnya kita bisa melihat bahwasanya rapuhnya sistem ekonomi dunia di bawah bendera kapitalisme global kini terlihat jelas dengan banyaknya negara-negara di dunia, termasuk Indonesia sendiri, harus terpaksa menaggung krisis finansial yang berasal dari titik pusat kapitalisme itu sendiri, yakni Amerika Serikat. Kebingungan pemerintah dalam menghadapi fluktuasi spekulan-spekulan pasar modal semakin menegaskan bahwa corak produksi perekonomian Indonesia telah terintegrasi utuh dalam tatanan sistem ekonomi kapitalisme global yang mana merupakan sistem ekonomi dunia yang dahulu justru pernah ditentang mati-matian oleh para founding fathers kita dan konstitusi tertinggi di republik ini. Maka tidak heran kemudian semenjak keberadaan rezim orde baru hingga rezim saat ini, modus pengisapan ekonomi dan sumbar daya alam negeri ini selalu saja diawali dengan lahirnya kebijakan-kebijakan negara yang anti-rakyat (judicial violence) yang kemudian akan selalu berujung pada praktik-praktik ekspansi pasar da eksploitasi (judicial violence) modal nasional di republik ini. Sehingga maksud-maksud dan tujuan pembangunan nasional yang telah tertuang dalam paragraf Pembukaan da Pasal 33 UUD 1945 kini semata-mata hanya menjadi tulisan tanpa arti di atas kertas saja.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)