Perguruan tinggi merupakan suatu sarana pedidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Perguruan tinggi dibagi menjadi Perguruan tinggi negeri dan Perguruan tinggi swasta. Saat ini, banyak bermunculan perguruan tinggi dimana perguruan-perguruan tinggi tersebut saling bersaing untuk mendapatkan mahasiswa. Akan tetapi saat ini belum ada instrumen pengukuran kualitas jasa pendidikan tinggi dalam suatu Perguruan tinggi berdasarkan preferensi mahasiswa. Oleh karena itu, dilakukan perancangan model untuk mengukur kualitas jasa pendidikan tinggi. Model SERVQUAL diutamakan untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi yang berhubungan dengan kualitas jasa pendidikan tinggi serta akan digunakan untuk analisa gap untuk menganalisa kesenjangan yang terjadi antara apa yang dirasakan dengan apa yang diharapkan oleh mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan tinggi di Perguruan tinggi, Berdasarkan model SERVQUAL, dimensi-dimensi yang ada terbagi atas 10 dimensi yaitu tangibles, reliability, responsiveness, communication, credibility, security, competence, understanding-knowing the students, access, courtesy. Berdasarkan hasil penelitian, 10 dimensi kualitas jasa berkorelasi negatif tehadap kualitas jasa pendidikan tinggi. Sedangkan berdasarkan analisa gap, terdapat 10 dimensi yang mengalami kesenjangan. Dimensi yang mengalami kesenjangan terbesar adalah dimensi understanding-knowing the students. Dari hasil analisa secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kualitas jasa pendidikan tinggi terutama untuk dimensi understanding-knowing the students karena memiliki kesenjangan yang terbesar. Peningkatan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pengertian tenaga pengajar dan tenaga administrasi terhadap kebutuhan spesifik mahasiswa. |