Salah satu yang menjadi fungsi penting perusahaan adalah dalam menentukan dan mengambi keputusan mengenai sumber pendanaan dan struktur modalnya. Perusahaan dapat memperbesar dan memperkuat struktur modalnya, salah satunya adalah dengan melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah teori market timing dan teori pecking order bekerja dalam menjelaskan perilaku pergerakan leverage pada saat IPO dan IPO aftermarket, serta menganalisis apakah bekerjanya teori market timing dan teori pecking order tersebut dipengaruhi oleh kondisi hot / cold IPO market. Penulis menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan program E-views. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada saat IPO teori market timing secara signifikan bekerja dalam menjelaskan perilaku perubahan leverage terutama pada saat kondisi hot market. Sedangkan pada saat IPO aftermarket (IPO+1), hasil analisis inferensi menunjukkan bahwa teori market timing tidak lagi secara signifikan bekerja pada kondisi hot market. Teori pecking order baik pada saat IPO dan IPO+1 menunjukkan hasil yang sama, yaitu tidak secara signifikan bekerja dalam menjelaskan perilaku perubahan leverage. |