Laporan arus kas ini dibuat dengan tujuan untuk menyediakan informasi tentang arus kas suatu perusahaan, menggambarkan penerimaan dan
penggunaan kas perusahaan, baik dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama periode tertentu. Laporan ini berguna bagi para pemakai
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas ”Analisis Laporan Arus Kas pada PT GUDANG GARAM Tbk”. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kesesuaian klasifikasi dan penyajian laporan arus kas
berdasarkan PSAK No. 2 tahun 2007 dan menilai kinerja keuangan berdasarkan rasio arus kas dan pola arus kas Berdasarkan data yang diperoleh penulis, dapat diketahui bahwa laporan arus kas PT GUDANG GARAM Tbk. telah disusun sesuai dengan
PSAK No. 2 tahun 2007. Penyusunan laporan arus kas perusahaan dibagi menjadi tiga aktivitas utama, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas pada aktivitas operasi, perusahaan menggunakan metode langsung.
Analisa yang dilakukan penulis adalah analisa rasio arus kas, dimana kinerja keuangan PT GUDANG GARAM Tbk. diukur berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio investasi, rasio pengembalian arus kas.
Dilihat dari segi likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam menjamin setiap hutang hutangnya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Perusahaan mampu menjamin hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi.
Perusahaan juga memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan return, berupa deviden kas kepada para pemegang saham.
Pola arus kas yang dihasilkan PT GUDANG GARAM Tbk. Memiliki pola arus positif pada arus kas dari aktivitas operasi, dan pola negatif pada arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan, yang berarti perusahaan mampu melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan untuk tumbuh dan memperluas perusahaan dengan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. |