Pergerakan harga saham sebuah perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri tetapi juga oleh faktor-faktor lainnya seperti kondisi atau situasi ekonomi dan juga stabilitas sosial politik di negara tersebut. Dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan selama lima periode dapat dihitung melalui rasio-rasio keuangan. Melalui rasio-rasio keuangan dapat terlihat kondisi keuangan selama periode tersebut, diantaranya likuiditas perusahaan, profitabilitas perusahaan, komposisi hutang terhadap aktiva atau modal, perputaran persediaan apakah persediaan tersebut cepat berputar menjadi uang kas, perputaran piutang dan utang. Selain itu, kita juga dapat melihat bagaimana pertumbuhan penjualan dan laba bersih perusahaan selama periode tersebut. Pergerakan harga saham dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terlihat apakah kenaikan harga saham perusahaan sejalan dengan meningkatnya IHSG atau justru sebaliknya. Kondisi ekonomi di suatu negara juga turut memberikan kontribusi dalam mempengaruhi pergerakan harga saham, salah satunya adalah pengaruh kenaikan atau penurunan BI rate disertai dengan tingkat inflasi. Apabila BI rate mengalami penurunan disertai dengan penurunan tingkat inflasi, maka dampaknya harga saham sebuah perusahaan akan meningkat. Kebijakan Pemerintah untuk menggalakkan dunia pariwisata di Tanah Air. Stabilitas sosial dan politik di Tanah Air juga turut memberikan andil atas pengaruhnya terhadap pergerakan saham seperti bencana alam tsunami Aceh di akhir tahun 2004, bom Bali II yang meresahkan tidak hanya masyarakat setempat tetapi juga para turis mancanegara. Oleh karena itu, selain kinerja perusahaan, kondisi ekonomi dan sosial politik di Tanah Air juga turut memberikan kontribusi atas pengaruhnya terhadap harga saham. |