Dalam proses produksi kerap dijumpai produk cacat ataupun rusak. Hal tersebut selain menambah biaya operasional perusahaan, juga dapat berimplikasi pada hilangnya kepercayaan konsumen pada kualitas barang yang dihasilkan. Terutama, bila barang yang cacat ataupun rusak tersebut tidak terdeteksi di pabrik dan kemudian dibeli oleh konsumen. Jika hal tersebut terjadi, maka bukan tidak mungkin konsumen akan beralih pada pesaing perusahaan. Menyadari arti pentingnya mutu dari suatu produk, para ahli ekonomi dan bisnis telah menemukan berbagai program peningkatan kualitas dan pengendalian mutu produk dalam perusahaan. Six sigma adalah salah satu diantaranya. PT Indo Semar Sakti adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang industri musik dan belum mengimplementasikan program six sigma. Manajemen kualitas belum diterapkan secara efektif oleh perusahaan, sehingga perusahaan belum dapat mengendalikan jumlah produk cacat secara efektif pula. Ada lima metode yang digunakan dalam six sigma, yaitu define, measure, analyze, improve, control. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa ada empat faktor penyebab produk cacat, yaitu bahan baku, tenaga kerja, mesin, prosedur kerja. Usulan perbaikan adalah melakukan seleksi pemasok dengan lebih ketat, Memberikan pengarahan kepada karyawan, memeriksa kondisi kelayakan mesin sebelum digunakan, membuat prosedur kerja secara tertulis dan terstandarisasi. |