Penerapan efisiensi pada proses produksi dapat menghasilkan produk yang lebih ekonomis. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki tolak ukur untuk menilai tingkat efisiensi perusahaan. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan adalah dengan penerapan biaya standar. Dimana selanjutnya biaya standar yang telah ditetapkan dimuka akan dibandingkan dengan biayabiaya yang sebenarnya terjadi pada akhir periode. Selisih yang terjadi merupakan penyimpangan biaya produksi yang menunjukkan efisien atau tidaknya proses produksi perusahaan. Hasil penelitian pada PT X menunjukkan penyimpangan atas bahan langsung bersaldo menguntungkan Rp 740.641.592,30. Penyimpangan tenaga kerja langsung bersaldo merugikan Rp 1.259.662,10. Penyimpangan biaya produksi tidak langsung bersaldo merugikan Rp 183.579.477,36 untuk departemen proses dan bersaldo menguntungkan Rp 125.781.938,41 untuk departemen pengepakan. Total penyimpangan biaya produksi yang ada adalah sebesar Rp 681.584.391,30 bersifat menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses produksi pada PT X telah berjalan dengan efisien. |