Sistem manajemen komunikasi dipahami sebagai proses yang sistematis antara anggota organisasi dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk menyelesaikan pekerjaan melalui proses negosiasi pengertian atau pemahaman antara satu individu maupun lebih yang bertujuan mencapai keinginan dan kepuasan bersama. Dengan mengambil studi kasus pada PT. Ciriajasa Rancang Bangun maka penulis akan melakukan penelitian tentang sistem manajemen komunikasi internal dalam pembentukan budaya organisasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah dapat memberikan penjabaran mengenai strategi manajemen komunikasi internal dengan melihat dampaknya pada budaya organisasi yang tercipta di perusahaan tersebut. Penelitian ini melalui studi kepustakaan dan studi lapangan dengan melakukan wawancara tidak terstruktur pada tiga pimpinan yaitu direktur utama, direktur operasi, manajer umum dan keuangan. Serta empat karyawan yaitu satu staf teknis, satu staf ahli, dua staf administrasi dan keuangan. Penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik sampling purposive. Analisis data disajikan dalam bentuk tabulasi yang merupakan rangkuman dari hasil wawancara yang dikelompokan menjadi tiga yaitu: tabel data pribadi responden, tabel analisis pendapat pimpinan, dan tabel analisis pendapat karyawan. Kemudian dibuat kesimpulan gabungan antara pendapat pimpinan dan karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pimpinan berperan penting dalam menguatkan atau melemahkan budaya organisasi, yang diterapkan melalui fungsi manajemen. Pimpinan dalam perusahaan ini menanamkan budaya kekeluargaan melalui komunikasi yang terbuka baik secara formal dalam rapat maupun secara informal melalui bimbingan, arahan kerja, kegiatan bersama maupun sekedar melalui ucapan-ucapan sederhana (pujian). Meskipun juga terdapat beberapa kelemahan tetapi budaya komunikasi yang terbuka dan informal dapat menimbulkan rasa nyaman dan rasa komitmen yang tinggi dari para karyawannya |