Anda belum login :: 23 Nov 2024 18:30 WIB
Detail
ArtikelNeo-Liberalisme dan Pengalaman Indonesia  
Oleh: Sangaji, Anto
Jenis: Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi: Global Justice UpDate vol. 7 (2009), page 122-145.
Topik: Neo-Liberalisme; Pengalaman Indonesia; Fundamentalisme Pasar
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: GG9.4
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelNeo-Liberalisme, sering dipertukarkan dengan fundamentalisme pasar (market fundamentalism) (J. Stiglitz, 2006), menjadi kata yang populer saat ini. Menjelaskannya tidak mudah, tetapi kalau ada kata lain yang bisa dipakai untuk menggantikannya agar mudah dipahami secepat kilat, pilihannya mungkin jatuh pada kata 'kemerdekaan' atau 'kebebasan' (freedom). Ada alasannya, karena Milton Friedman, penerima nobel tahun 1976 dan penulis buku 'Capitalism and Freedom', yang dianggap salah seorang penggagas ide-ide neo-liberalisme, menjadikan freedom sebagai hal paling pokok dalam gagasan-gagasannya. Di buku tersebut, dia menandaskan bahwa kemerdekaan ekonomi adalah keharusan menuju kemerdekaan politik (M. Friedman, 1962).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)