Era globalisasi yang terjadi saat ini menjadikan persaingan bisnis semakin ketat. Salah satu bisnis yang berkembang pesat adalah bisnis franchise khususnya pada bidang makanan. Berbagai macam bisnis franchise makanan dari luar negeri telah berhasil memasuki pasar domestik Indonesia. Namun tidak sedikit pula bisnis franchise makanan dari dalam negeri yang juga berhasil memasuki pasar nternasional. Hal ini sudah dibuktikan oleh Bumbu Desa, yang merupakan salah satu bisnis franchise makanan lokal yang telah sukses dengan dibukanya lebih dari dua puluh outlet di seluruh Indonesia, dan juga telah berhasil dalam mengembangkan usahanya hingga pada pasar internasional, yaitu Malaysia dan Singapura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan penerapan sistem franchise yang dijalankan oleh Bumbu Desa di Indonesia atau pasar domestik dan di Malaysia atau pasar internasional. Analisis perbandingan tersebut berdasar pada beberapa rumusan masalah, yaitu: penerapan sistem franchise di Indonesia, penerapan sistem franchise di Malaysia, dan perbedaan penerapan sistem franchise di Indonesia dan Malaysia. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana teknik pengumpulan data didapatkan melalui wawancara langsung dengan sumber terkait, observasi serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat perbedaan–perbedaan antara penerapan sistem franchise Bumbu Desa di Indonesia dan Malaysia. Di antaranya adalah dalam bentuk franchise yang dibeli, pembayaran biaya franchise, jasa yang diberikan oleh franchisor, keseragaman dan standarisasi operasi, promosi, eksklusivitas, perizinan dan karyawan atau tenaga kerja. |